Translate

Jumat, 03 Oktober 2014

Story About DOSA 1



Satu..
Fiuhhh!! Akhirnya Ujian Nasional pun berakhir .  Rencana kami hari ini tidak langsung pulang ke rumah , tapi ke sekolah kami tercinta . Kami menjalankan ujian tidak di sekolah kami sendiri , karena sekolah kami tidak memenuhi syarat .
“Bapak mohon dengan sangat , untuk tidak ada coret coretan” Tegas wali kelas kami , sebut saja Pak Dayat . Dia wali kelas terhebat , memegang kelas kami . kelas yang paling di jauhi guru , ya .. karen kelakuan kami yang kurang di sukaipara guru . “ iya pak” jawab kami serempak , dengan tangan tangan cantik yang saling mencoret baju kemeja berwarna putih bagian belakang temannya , termasuk aku yang sedang melukis indah tanda tanganku di belakang baju dika . “itu apa ?” tanya pak dayat yang sadar dengan kegiatan kami . “gak pak , cuman dikit kok” sela salah seorang dari kami . Tanpa mengeluarkan komentar , seperti yang mengerti . ya beliau pun pernah muda dan pernah merasakan jadi kami . “ oke , cukup brifing hari ini dan selamat karena UN telah selesai” ucapan selamat pun keluar dari bibirnya . sambil berjalan keluar kelas dengan badan tegap dan agak berwibawa . Kelas berubah seperti pasar , bising sekali dengan teriakan teriakan yang tak jelas . Mungkin itulah expresi yang bisa kami keluarkan saat ini , setelah beberapa lama di jejali 4 pelajaran tanpa henti . Setelah semua kemeja putih penuh dengan tanda tangan dan kata kata yang sedikit aneh tapi mengenang , kami serempak pergi ke lapangan bola yang agak jauh dari sekolah kami untuk melaksanakan budaya kelulusan . Lulus saja belum , tapi setidaknya kami melepaskan semua beban yang kami pungguk selama ini . Tak peduli hasil akhir nanti mengecewakan atau membahagiakan , yang penting kami bersenang senang saat ini . 3 warna botol pilok hampir habis , mungkin sisa untuk 5 kali semprotan lagi . Kami sudah merasa puas , akhirnya kami kembali ke sekolah dengan baju penuh warna chat semprot itu . Bagai bermain petak umpet , kami diam diam melewati ruang guru menuju kelas untuk mengambil tas , BERHASIL!! Yang lain berpamit pulang kepada kami berempat . 1 PR lagi , mencari baju batik untuk hadiah ucapan terima kasih kami kepada para guru . Feri yang ikut membantu kami , pulang dulu dan berganti pakaian . nanti pukul 03.00 aku , dika , dendy , syerin dan feri berkumpul di Blok M Square .

                Seperti biasa dika dan dendy mempermasalahkan motor , saat itu yang membawa motor aku dan dika . karena Blok M itu jaraknya jauh dari sekolah kami , jadi kata dika dan dendy “cewek di bonceng aja” baiknyaaaaa . Aku dan syerin pusing melihatnya , Dika ingin pakai motorku tapi dendy juga maunya pakai motorku . “den lu pake motor gw aja ah” ucap dika sambil memberikan kunci motornya . “et deh dik , gw kan pendek dik . gw pake motor nana ah” sahut dendy dengan tangan berusaha merebut kunci motor ku yang ada di tangan kiri dika . “ah elah , biasanya juga pake motor gw lu den” . “udah tupat pake motor gw , ribet banget” ledekku . “syerin ,  gw kan pendek syer , motor dika kan tinggi” rengek dendy berharap di bela oleh syerin . Dan benar saja , syerin membela dendy “udah dik , ngalah dong” .  “harusnya kan abang yang ngalah sama ade” rengeknya tak terima karna kalah berjuang . “udah ayo , gw yang bawa motornya” ledekku lagi agak menghibur . Kali ini perang di menangkan oleh DENDY , yeeeeee. Yuk ah , kami bergegas ke gang sebelah tepatnya kostan syerin bersama miss elli guru kami sekaligus tante syerin . syerin masuk ke dalam kostan mengambil helm dan  kami bertiga menunggu di luar , tiba tiba ....... oh my god , helmku terkena semprotan pilok , ihhhhh  memang ya dasar anak anak ini jail bukan main . Tidak lama syerin keluar dari kostannya dengan helm hitam di tangan kanannya . “ ayo caw , ke rumah gw dulu , gw mau ganti baju” ucap dendy , semua menaiki motor. Dika dan Dendy menancapkan gas . Sepanjang perjalanan aku dan dika tak hentinya tertawa , bahkan sampai orang orang di pinggir jalan memerhatikan kami . Dendy dan syerin terlihat santai dengan obrolannya yang terlihat agak serius dan sedikit di selangi tawa kecil . Ya terlihat bedanya , aku dan dika selalu paling ramai di perjalanan .